Ilustrasi cerita cinta yang mengharukan


Ingin mendapatkan cerita cinta yang mengharukan? Ada kalanya menghindari roman roman picisan. Karena rasa haru pada cerita yang yang mengharukan itu justru bisa Anda dapati bukan di roman roman tentang cinta kepada lawan jenis, walau tentu saja cinta kepada lawan jenis pun memiliki alur kedahsyatan romantisme yang nendang habis habisan. 
 
 
 
Bila Anda ingin merasakan cerita cinta yang mengharukan, Anda pernah mendengar kisah menyayat hati antara Hachiko sang anjing kecil dengan professor sahabatnya. Sang anjing di rawat dengan penuh sayang, dan menjadi sahabat sejati professor itu, ketika sang professor mangkat, si anjing tetap setia hidup seolah  sang professor tetap hidup. Begitulah persahabatan, dan cerita cinta yang mengharukan dari kisah sahabat. Sahabat adalah seseorang yang kita jadikan ia sebagai sandaran bagi rapuhnya jiwa. Setiap saat ia siap menampung segala kesah, segala derita. Yang setiap saat ia tak pernah lelah mengajari Anda tentang keindahan, tentang pengorbanan, tentang apa saja yang kemudian membuat Anda paham akan makna kehidupan. Yang setiap saat ia membantu Anda menuju jalan cahaya, menuju Dia. yang separuh nafasnya ia berikan kepada Anda untuk dihirup saat tak bisa lagi menghirup cinta dan warna-warna, atau bahkan saat Anda terluka dan meneteskan darah.
 
Seharusnya persahabatan tak pernah mengenal usia, tak mengenal ruang dan suasana, tak mengenal dimensi berbeda dari sebuah tema, tak mengenal jingga, tak mengenal airmata. Persahabatan adalah memori kehidupan yang sampai kapanpun takkan pudar oleh amnesia. Ia hidup dan terus menyala. Namun, terkadang ikatan persahabatan harus dipisahkan oleh sebuah peristiwa yang tidak diharapkan, seperti yang dialami saudara kita yang satu ini. Sungguh, cerita cinta yang mengharukan.
 
Ketika Sahabat Jadi Cinta
 
 
 
Dalam dunia orang orang yang anti pacaran karena sisi piety mereka, atau kesalihan dan selibasi pada konsep agama, biasanya cerita cinta yang mengharukan bisa tumbuh. Namun itu adalah sesuatu yang jamak dan Anda temui pula pada anasir lain tentang cerita cinta yang mengharukan berkaitan dengan persahabatan dua platonis yang di ikat karena ikatan ideologis. Ini bisa saja persahabatan antara Karl Marx dan Engels, persahabatan antara George Washington dengan Thomas Jefferson, persahabatan antara Alexander the Great dengan Hepasthien. Dan seorang penulis piety menggambarkan alur persahabat dalam bentuk lainnya semacam ini. .
 
Waktu berlalu. Persahabatan itu dilandasi sebuah visi menuju kebaikan. Persahabatan mereka terjalin dengan indahnya. Hingga terbukti persahabatan itu bisa menguatkan mereka berdua di jalan dakwah, menjadi aktivis dakwah. Aktivitas dakwahpun semakin mengalir dengan diiringi saling menyemangati untuk terus maju dan tidak putus asa. Ikatan mereka tak lebih dari sekedar persahabatan tanpa sebuah nostalgia percintaan atau sebuah percintaan berselimutkan persahabatan. tidak sama sekali.
 
Hingga suatu ketika, persahabatan itu menumbuhkan sekuntum bunga  bernama cinta. Hingga akhirnya keduanya memutuskan mengakhiri persahabatan mereka demi sebuah cinta yang lebih mulia dan agung yaitu cintaNya.<br />Begitulah kawan, ketika sebuah visi misi persahabatan mulai berubah arahnya, keduanya sadar bahwa ia adalah noktah merah yang berbahaya. ia akan merusak segala cinta dan kemuliaan yang telah diberikanNya. Sebuah keputusan sulit bagi mereka. Tapi ketakutan terhadap siksaNya melebihi segalanya. Maka, persahabatan itu harus diakhiri meski terpaksa diiringi baluran airmata pada sebuah padang yang pernah mereka bangun bersama. Sebuah padang bernama persahabatan. 
 
Kisah tersebut membawa ikatan cinta atas nama Tuhan, tentu saja, ini berkaitan dengan penafsiran sang Tuhan di benak dari sang penulisnya yang bisa jadi harus di negosiasikan kembali oleh pembacanya. Namun cerita cinta yang mengharukan jenis ini lumayan marak mengharu biru di beberapa majalah dan cerpen cerpen yang berkaitan dengan dunianya satu kelompok politik keagamaan di Indonesia. Bahkan bermula dari kisah kisah platonik semacam ini yang lantas di cerpen kan, di cerbung kan, di novelkan, sebenarna tidak lain, satu konsep dengan kisah kisah cerita cinta yang mengharukan yang berdasarkan dari konsep hidup di dalam naungan ideologi tertentu. Ini berbeda misalnya jika cerita cinta yang mengharukan itu muncul dari dalam rasa hormat profesional satu sama lain. Cinta platonik kepada sesama rekan satu profesi, satu tantangan. Ini bisa kita dapati dalam cerita cerita pengorbanan para pahlawan selama perang
Cinta Mengharukan atau Cinta Penuh Kegilaan
 
Adapula cerita cinta yang mengharukan yang asalnya adalah kisah cinta tragis kepada lawan jenis. Seperti halnya goa harta tak butuh kunci. Seseorang akan memasuki gelapnya goa, mengambil resikonya, entah kembali hidup-hidup bersama si harta? Atau dibinasakan di dalam kegelapan, dan hanya bisa menikmati mp3 yang memutar nomor melankolis?
 
Yang dibutuhkan cerita cinta yang mengharukan jenis ini adalah keseriusan untuk bisa mencakari dinding-dinding memastikan atas dan bawah. Membuat Anda atau saya, yang kena sergap cinta di tikungan masih siuman, bisa diperban, walau luka sana-sini. Anda tetap tegar dihadapan si cinta.
 
Jikalah cinta tidak butuh restu. Maka apakah yang butuh restu itu? Yang butuh restu adalah sikap. Dan jiwa besar Anda, untuk menanggalkan beberapa lapis egoisme, autisme, dan keabnormalan yang tidak bisa dibagi-bagi kepada pasangan.
 
Di zaman ini orang mudah tenggelam dalam cerita cinta yang mengharukan, semua demi melankolia sesaat, biar merasakan gimana sih rasanya hidup dalam kaca sinetron. Maka dari itulah. Tanpa sadar, seseorang telah mengukur dalam timbangan sikap dan perilaku. 
 
Janganlah mengingati kisah Romeo dan Juliet, sebagai pranala dan kitab suci Anda untuk memaksakan sebentuk cinta yang sumir dan berkarat rendah. Dalam diskusi para psikolog yang dibiayai Departemen Agama, baru-baru ini. Terungkap bahwa 90 % pasangan muda yang bercerai, dikarenakan kurang matangnya mereka dengan konsep cinta.
 
Sang wanita yang hidup di dunia infotainment, dan dicekoki oleh film-film sejenis Elle Enchantments, atau New Moon. Selalu meminta sosok pangeran berkuda putih pada pasangannya. Ya. Banyak yang menjadi Cinderella wannabe yang butuh pelindung. 
 
Namun jangankan sosok pangeran, sosok kuda pun tak di dapati pada pasangan prianya. Kebanyakan pasangan pria diasuh oleh tempat-tempat game console, senang yang serba liar, mengaku-ngaku hidup di jalan, pokoknya Peter Pan habis-habisan. mengawinkan ras Cinderella dengan ras Peter Pan. Jalan keluarnya adalah cerai. 
 
Namun terkadang, pasangan pria Peter Pan selalu menyalahkan pihak lain sebagai penyebab rusaknya rumah tangga. Cinta gw ngga restui mertua.&rdquo; ungkap mereka. Dan cenderung menembak pasangan wanitanya, dengan tudingan Dia berubah. Ungkapnyadalam curhat di facebook. .Benar. Sang perempuan dan keluarganya berubah meminta pertanggungjawaban. Berubah meminta sikap dewasa si Peter Pan. Apakah salah? Menurut penulis salah. Karena jangan minta si Peter Pan berubah. Tapi carikan Wendy yang keibuan untuk si Peter Pan. Sementara untuk si Cinderella, carikanlah si pangeran dan si kuda putih untuk memenuhi hasratnya akan laki-laki yang rada metroseks sedikit. .
 
Namun inilah zaman yang sangat aneh. Zaman yang begitu tipis antara nyata dan tidak. Pada masa pacaran. Konsep utamanya selalu pemberontakan. Sehingga kisah cinta maksa, selalu antara Wendy dan Pangeran, atau antara Peter Pan dengan Cinderella. Alhasil. Pernikahan gagal. Anak-anak terlantar. Dan konsep Restu/nonrestu yang dijadikan kambing hitam. Cerita cinta yang mengharukan tentu saja, mengharukan, bikin sebal, karena semua berakhir gagal.