Prilaku Lesbian, Trend Lifestyle Anak Muda Makassar
Luar
biasa dampak dari budaya “demonstratif” yang dikampanyekan dunia barat
selama ini sehingga sudut terdalam realita hidup manusia bisa mencuat
kepermukaan dunia nyata. Efeknya mendistorsi urat nadi modernisasi untuk
mentransparansikan rahasia-rahasia hidup manusia modern yang sukar
dicerna akal sehat.
Harvey Milk, seorang senator Amerika tahun 70-an yang berstatus gay,
sukses memperjuangkan hak-hak kaum homo untuk mendapatkan hak hidup yang
layak dan merekomendasikan undang-undang kebebasan kaum homo kedalam
undang-undang dasar pemerintah Amerika. Sejak itulah, kehidupan
homoseksual dan Lesbian tidak dipandang lagi sebagai prilaku yang
menyimpang bahkan secara perlahan melebur dalam batas kewajaran prilaku
manusia modern dan menormalisasi nilai-nilai peradaban diseluruh dunia.
Penyakit sosial ini menjadi sebuah bagian dari salah satu bentuk hak
hidup dan jaminan status sebagai simbol kelayakan prilaku manusia
modern.
Dikota-kota besar terutama di Indonesia, kehidupan manusia dengan
orientasi seks menyimpang ini telah berkembang menjadi trend atau
lifestyle yang dianggap keren sebagai pembeda status sosial. Setelah
fenomena kaum homo dan waria yang “booming” dalam gaya hidup
metropolitan tahun 80-90 an, kini kaum lesbian juga sudah mulai
mendapatkan ruang yang nyaman untuk bebas berinteraksi. Sebelumnya,
keterbukaan prilaku lesbian ini hanya bisa ditemukan dikota-kota besar
seperti jakarta, Surabaya dan Bandung, namun prilaku lesbian yang
demontratif itu kini menjangkit luas keberbagai wilayah diseluruh
Indonesia. Mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi, bahkan dengan
bangga menjadikan penyimpangan mereka sebagai orang-orang yang
memiliki”perbedaan” status yang lebih modern dan terbuka.
Di kota Makassar, prilaku perempuan mencintai sesamanya ini tidak
ragu lagi terang-terangan muncul ditengah-tengah masyarakat umum. Hampir
disetiap pusat perbelanjaan, Mal, Cafe dan tempat tongkrongan terbuka,
para wanita lesbian ini bisa ditemukan. Umumnya mereka datang
berpasang-pasangan dan rata-rata masih berusia muda, sepantaran usia 15 –
20 tahun. Dengan mudah, kita bisa mengetahui mereka dari perbedaan
pakaian, ekspresi dan cara mereka berinteraksi. Ciri yang paling
menonjol untuk mengetahui identitas mereka adalah satunya berpakaian
mirip laki-laki, maskulin, kadang sambil membawa rokok dan tampangnya
dingin dan kaku. Sikapnya terkesan protektif. Dalam dunia lesbian, jenis
wanita seperti ini disebut Butch, kalau di Makassar, populer dengan
sebutan “hunter”. Sedang wanita yang satunya, biasanya lebih feminim
(disebut Femme), berpakaian lebih kasual kadang bercelana pendek, sering
membawa tas wanita yang lagi modis. Ekspresinya lebih terbuka dan
sikapnya terkesan manja. Mereka tidak segan mempertontonkan aksi
layaknya pasangan orang yang berpacaran normal. Disepanjang pantai
Losari saat malam hari, kita bisa menemukan para lesbian ini “Hang Out”
dipinggir jalan sepanjang deretan jajanan pisang Epe. Kelompok lesbian
ini memiliki komunitas sesuai dengan umur mereka dengan tempat “hang
Out” yang berbeda.
Trend lesbian di Makassar berdasar penelitian Astry Budiarti
menunjukkan bahwa, lesbian jenis Butch semuanya berasal dari keluarga
menengah keatas, namun kehidupan keluarga kurang harmonis, sedangkan
lesbian jenis Femme, berasal dari keluarga menengah kebawah, dan
kehidupan dalam keluarga sangat harmonis. . Korban para Butch atau
“hunter” pada umumnya mengejar gadis-gadis muda yang sedang depresi.
Menurut mereka, lebih mudah mencari mangsa dari gadis-gadis yang
mengalami kondisi tersebut dan tidak butuh waktu yang lama untuk memikat
mereka sebagai objek prilaku menyimpangnya. Para “hunter” itu
mendoktrin gadis-gadis muda itu bahwa kehidupan lesbi merupakan gengsi
pergaulan anak muda dan mereka menempatkan diri dalam komunitas unik
lesbian untuk sebuah pengakuan status.
Banyak kasus yang muncul dari fenomena ini dimana salah satunya
adalah penggunaan obat-obat terlarang. Tidak jarang banyak laporan yang
masuk di kepolisian tentang anak perempuan mereka yang hilang dan ketika
ditelusuri ternyata tersangkut masalah lesbian ini. Penyimpangan
nilai-nilai sosial dalam perkembangan interaksi generasi muda di
Makassar ini telah mengakar dan menunggu waktu untuk siap menuntut hak
dan jaminan keberadaannya dalam peradaban kultur masyarakat Sulawesi
Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar