HUBUNGAN POTENSI DIRI DAN PRESTASI DIRI UNTUK BERPRESTASI SESUAI KEMAMPUAN
Salah satu aturan main dalam pefmainan hidup (the game of
life) adalah diberlakukannya hukum kompetisi/ persaingan. Kenyataan menunjukkan
semua orang memiliki keinginan umum yang sama : ingin kaya, ingin dihormati
atau ingin berprestasi di -bidang tertentu.
Akan tetapi tidak semuanya dapat rnencapai apa yang diinginkannya.
Mengapa demikian? Hal ini karena masing-masing individu memiliki potensi diri yang
berbeda dengan lainnya. Manusia adalah ciptaan' yang paling sempurna,
kesempurnaan tersebut dapat dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu
sendiri, yaitu ada kebaikan ada pula keburukan. Ada kekuatan tetapi juga ada
kelemahan. Manusia sebagai mahluk berpotensi yang selalu bertumbuh menuju
aktualisasi dirinya, harus mampu mengenali ke dua sisi tersebut dengan baik.
Namun tidak semua manusia berkehendak dan mau bekerja keras untuk
mendayagunakan potensinya. Kekuatan yang berupa potensi-potensi diri yang
istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa
dikendalikan atau dikelola dengan baik.
Potensi berasal dari kata bahasa Inggris “to potent” yang berarti
keras, kuat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud potensi adalah
kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dirniliki oleh seseorang, namun belum
dipergunakan secara maksimal. Potensi merupakan suatu daya yang dimiliki oleh manusia,
tetapi daya tersebut masih terpendam dalam diri yang bersangkutan. Setiap
manusia pada dasrnya memiliki potensi, tetapi tidak setiap manusia berkelaendak
dan mau bekerja keras untuk mendayagunakan pntensi tersebut. Pengertian pdtensi
diri adalah kemarnpuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemarnpuan
yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya. Potensi diri
ada yang positif dan ada yang negatif.
Potensi diri yang positif seperti :
1. Memiliki idealisme
Sebagai generasi muda kita harus memiliki ide yang kita
yakini kebenarannya dengan didukung fakta dan berusaha untuk rnewujudkannya
dalam tujuan hidup kita.
2. Dinamis dan kreatif
Sifat dinamis dan kreatif dalam arti selalu berkembang
mengikuti perkembangan jaman, tanpa berhenti untuk berkreasi dalam mencapai
tujuan tanpa mengabaikan norma-norrna yang adadalam kehidupan sehari-hari, baik
norina agama, norma hukum, norma kesusilaan dan norma kesopanan.
3. Keberanian mengambil resiko
Setiap tindakan yang dilakukan bukan tanpa resiko, karena
jika ada sebab pasti akan ada akibat. Untuk itu sebelum bertindak harus selalu
mempertimbangkan masak-masak resiko yang akan timbul dan berusaha menghadapi
serta mengatasinya dengan baik.
4. Optimis dan kegairahan semangat
Manusia yang hidup di era globalisasi sekarang ini tidak
boleh pesimis, maka sebagai bagian dari dunia seseorang harus selalu optimis
dan memiliki kegairahan semangat supaya tidak putus asa dan lemah sebelum bertanding.
Para pahlawan telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia tetapi kita yang
harus mempertahankan dan mengisinya melalui karya yang positif.
Bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyatnya mau bekerja
keras, ulet dan tangguh dalam mewujudkan sebuah prestasi. Sebab perlu diingat
bahwa Tuhan sendiri tidak akan rnengubah kondisi suatu bangsa jika bangsa
tersebut tidak mau berubah.
5. Kemandirian dan disiplin murni
Kita adalah bagian dari bangsa yang mandiri dan berdiri di
atas kaki `sendiri dan rnemiliki disiplin yang tinggi. Pendidikan disiplin
bukan hanya sekedar patuh terhadap aturan tetapi juga harus tervvujud dalam bentuk
pengakuan terhadap hak dan keinginan orang lain, Serta mau mengambil bagian
dalam memikul tanggung jawab sosial secara manusiawi.
6. Fisik yang kuat dan sehat
Apa artinya jiwa yang meledak-ledak penuh semangat dengan
berbagai ide jika tidak ditunjang oleh Hsik yang kuat dan sehat? Tentu tidak
akan ada artinya. Untuk itu potensi diri yang positif harus memperhatikan masalah
yang satu ini karena sangat penting peranan nya. Ingatkah kalian dengan
pepatah: “di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat
(mensana in corporesano)“? Nah potensi diri yang positif adalah yang menjaga
kekuatan dan kesehatan iisik.
7. Sikap ksatria
Ksatria adalah sikap yang sportif yaitu berani mengakui
kesalahan dan kekalahan jika mengalaminya, serta bersedia meminta maaf untuk
tidak mengulangi lagi perbuatan. Dalam falsafah masyarakat Jawa, seseorang baru
pantas bergelar ksatria jika dia dapat“ menang tanpa mengalahkan, kemudian
mengalahkan tanpa merendahkan dan menyerang tanpa rnenyakiti .”
8. Terarnpil dalam menerapkan IPTEK
Melalui pendidikan dan pelatihan para siswa diharapkan dapat
melatih keterampilannya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah. Jika
me mungkinkan dapat diperdalam di luar sekolah, sehingga menjadi generasi muda yang tidak gagap teknologi, dan
mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.
Setelah itu mereka diharapkan dapat menerapkan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan
mengikuti lomba computer daerah atau nasional. Ini merupakan peran Serta yang baik dari masyarakat
dalam menunjang potensi diri siswa dalam
berprestasi sehingga terampil dalam menerapkan IPTEK.
9. Kompetitif
Di tengah persaingan dunia seperti sekarang ini setiap
individn harus mampu menunjukkan kelebihan dirinya, diantaranya dengan
berkompetisi dengan bangsa lainnya. Kompetisi berasal dari bahasa Latin to
competere yang kalau di Inggriskan menjadi to seek together (mencari bersarna),
to agree (menyetujui) tau to coincide (menyepakati bersama). Sebenarnya dalam berkompetisi
tidak ditemukan adanya ajaran yang menjadikan orang lain sebagai objek atau
musuh. Jadi kompetitif adalah orang lain 'dijadikan sebagai mitra dalam
mencapai suatn prestasi.
10. Memiliki bakat
Seseorang yang memiliki bakat yaitu rnernpunyai potensi yang
dimilikinya sungguh beruntung karena akan mudah dalam rnewgljudkan prestasi
dirinya. Untuk itu perlu dukungan dari keluarga dan lingkungan. Bakat yang besar
tadi harus didukung dengan motivasi yang kuat dari dalam dirinya. Seorang
pemimpin yang hebat selain bisa dipersiapkan melalui pendidikan dan pelatihan
akan lebih hebat jika dia memiliki bakat terpendarn sebagai potensi dirinya.
Dalamn upaya mengembangkan potensi diri ada 4 tahapan yang
perlu diperhatikan, antara lain :
a. Mengenali diri sendiri
b. Memposisikan diri
C. Mendobrak diri
d. Aktualisasi diri
0 komentar:
Posting Komentar